Arifah S.Pd.
Guru SD yang Ramah
![](https://1.bp.blogspot.com/-SauU2QYAsWg/XMfKQYA9bhI/AAAAAAAABMg/PLOrevDvnvsxkRjwv-L2a013de16H51fwCLcBGAs/s320/IMG-20190422-WA0003.jpg)
Arifah tinggal bersama orang tua dan kedua kakaknya. Ia menjalani pendidikan di MI Yakti Mangunrejo,
MTs Yakti Tegalrejo, SMK Muhammadiyah Magelang jurusan sekertaris. Setelah lulus SMK, dia tidak langsung melanjutkan kuliah. Ia ingin merawat ibunya yang waktu itu
sedang sakit karena jatuh. Ibunya sudah menasehatinya agar melanjutkan kuliah,
tetapi Arifah tetap ingin merawat sang ibu. Meskipun anak terakhir, Arifah tidak manja dan
selalu bersikap mandiri. Setelah satu tahun lulus SMK dan ibunya juga sudah
sembuh, ia melanjutkan
kuliah di UNTID Magelang jurusan bahasa inggris.
Arifah kecil tidak memiliki
cita-cita menjadi guru melainkan menjadi pegawai kantor. Namun sejak lulus
kuliah, ia ingin bekerja dengan memanfaatkan ijazah kuliahnya. Akhirnya ia menjadi guru wiyata Bahasa Inggris di MI Yakti Mangunrejo tempat ia sekolah dulu pada tahun 2002. Ia
juga mengajar di sekolah lain yaitu di SDN Donorojo dan SDN Mangunrejo. Tahun
2013, ia juga kuliah di UT PGSD.
Tahun 2014, ia mendaftarkan diri untuk mengikuti tes CPNS. Waktu itu ia mempersiapkan tes dengan sebaik mungkin. Dengan cara belajar, banyak
latihan soal dan berdo’a. Berkat ketekunannya, akhirnya tahun 2014, ia diangkat
menjadi PNS. Bu Ari sangat senang,terkejut, dan tidak menyangka hal itu akan
terjadi. Namun sejak
menjadi PNS, Bu Ari tidak lagi mengajar Bahasa Inggris tetapi menjadi guru
kelas 4 di SDN Mangunrejo.
Bu Ari memiliki sifat yang ramah. Saat
menjelaskan pelajaran, mudah dipahami dan tidak membosankan. Bu Ari termasuk
guru favorit di SDN Mangunrejo.
Banyak siswa dan guru lainnya yang menyukai sifat Bu Ari.
OK, terima kasih. Tetap terus belajar tentang kaidah kebahasaan sehingga tulisannya semakin baik dan benar. Contoh, menulis gelar Arifah, S.Pd. Mana yang benar? Kok, dalam satu tulisan bermacam-macam (lihat teks --> judul, paragraf pertama).
BalasHapusPenggunaan pronomina, sebaiknya saat tokoh masih kecil, jangan sebut Bu atau beliau. Cukup sebut namanya atau dia.
Ya pak terimaksih
HapusNanti saya perbaiki lagi
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus